selamat datang di blog saya, anak-anak Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Wonogiri
Selasa, 09 Mei 2017
belajar mengajar di sekolah
Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Pengertian, komponen, Kakekat, dan Faktor
Pengertian Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan intraksi antara guru dan murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar ( dimyati dan mudjiono, 2006 : 3 ). Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula ( hamalik, 2006 : 162 ).
Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran sebagai suatu proses intraksi antara guru dan murid dimana akan dikhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi dan jangka waktu tertentu.
Komponen-Komponen Proses Belajar Mengajar
Menurut Adrian ( 2000 : 25 ) dalam artikelnya yang berjudul “metode mengajar berdasarkan tipologi belajar siswa”, menjelaskan kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen yaitu guru (pendidik), peserta didik, tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi pembelajaran.
1. Guru ( Pendidik )
Sebagai dijelaskan oleh H.A.R Tilaar yang dikutip oleh Suyanto ( 2001 : 31 ), memberikan empat ciri utama agar seorang guru terkelompok dalam guru yang professional, masing-masing itu adalah:
Sebagai dijelaskan oleh H.A.R Tilaar yang dikutip oleh Suyanto ( 2001 : 31 ), memberikan empat ciri utama agar seorang guru terkelompok dalam guru yang professional, masing-masing itu adalah:
- Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang ( mature and developing personality ),
- Mempunyai keterampilan membangkitkan minat peserta didik,
- Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat dan
- Sikap profesionalnya berkembang secara bersinambungan.
Sedangkan menurut wardiman djojonegoro yang dikutip oleh suyanto ( 2001 : 33 ).
Guru yang bermutu memiliki paling tidak empat kreteria utama, yaitu :
Guru yang bermutu memiliki paling tidak empat kreteria utama, yaitu :
- Kemampuan profesional, meliputi kemampuan intelegensi, sikap dan prestasi kerja;
- Upaya profesional adalah upaya seorang guru untuk mentranspormasikan kemampuan professional yang dimilikinya kedalam tindakan mendidik dan mengjar secara nyata,
- Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan professional, menunjukan intensitas waktu dari seorang guru yang dikonsentarsikan untuk tugas-tugas profesinya; dan 4) kesesuaian antara keahlian dan pekerjaan, disini gur u dituntut untuk dapat membelajarkan siswa secara tuntas, benar dan berhasil.
Terkait dengan hal tersebut, maka fungsi dan tugas guru dalam situasi pendidikan dan pengajaran terjalin intraksi antara dan guru. Intraksi ini sesungguhnya merupakan intraksi antara dua kepribadian yaitu kepribadian guru sebagai seorang dewasa dan sedangkan berkembang mencari bentuk kedewasaan.
Sehubungan dengan itu sukmadinata ( 2004 : 252 ) menjelaskan fungsi / tugas seorang guru dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
1. Guru Sebagai Pendidik Dan Pengajar
Tugas utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak. Dewasa secara psikologis, sosial, dan moral. Dewasa secara psikologis berarti individu telah bisa berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain serta sudah mampu bertanggung jawab atas segala perbuatan dan mampu bersikap obyektif. Dewasa secara sosial berarti telah mampu menjalin hubungan sosial dan kerja sama dengan orang dewasa lainnya. Dewasa secara moral yaitu telah memiliki seperangkat nilai yang ia akui kebenarannya dan mampu berprilaku sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi pegangannya.
Tugas utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak. Dewasa secara psikologis, sosial, dan moral. Dewasa secara psikologis berarti individu telah bisa berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain serta sudah mampu bertanggung jawab atas segala perbuatan dan mampu bersikap obyektif. Dewasa secara sosial berarti telah mampu menjalin hubungan sosial dan kerja sama dengan orang dewasa lainnya. Dewasa secara moral yaitu telah memiliki seperangkat nilai yang ia akui kebenarannya dan mampu berprilaku sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi pegangannya.
Tugas utama guru sebagai pengajar adalah membantu perkembangan intelektual, afektif dan psikomotorik, melalui penyampaian pengetahuan, pemecahan masalah, latihan afektif dan keterampilan.
2. Guru Sebagai Pembimbing
Selain sebagai pendidik dan pengajar guru juga sebagai pembimbing. Perkembangan anak tidak selalu mulus dan lancar, adakalanya lambat dan mungkin juga berhenti sama sekali. Dalam kondisi dan situasi seperti ini mereka perlu mendapatkan bantuan dan bimbingan. Sebagai upaya membantu anak mengatasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi dalam perkembangannya.
Sebagai pembimbing, guru perlu memiliki pemahaman yang seksama tentang para siswanya, baik itu tentang segala potensi dan kelemahannya, masalah dan kesulitan-kesulitannya. Serta segala latar belakangnya agar tercapai kondisi seperti itu, guru perlu banyak mendekati siswa, membina hubungan yang lebih dekat dan akrap, melakukan pendekatan serta mengadakan dialog-dialog secara langsung.
Selain fungsi seorang guru/ pendidik dalam proses pembelajaran juga
seorang guru dituntu memiliki sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh
seorang guru adlah sebagai berikut :
- Fleksibel, seorang guru adalah seorang yang telah mempunyai pegangan hidup, telah punya prinsip, pendirian dan keyakinan sendiri, baik dalam nilai-nilai maupun dalam ilmu pengetahuan. Guru juga harus bisa bertindak bijaksana, terhadap orang yang tepat dalam situasi yang tepat.
- Bersikap terbuka, seorang guru hendaknya memiliki sifat terbuka baik untuk menerima kedatangan siswa, untuk diminta bantuan, juga untuk mengoreksi diri.
- Berdiri sendiri, seorang guru adlah seorang yang telah dewasa, ia telah sangup berdiri sendiri baik secara intelektual, sosial maupun emosional. Berdiri sendiri secara intelektual, berarti ia memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengajar juga telah memberikan pertimbangan-pertimbangan rasional dan mengambil suatu putusan atau pemecahan masalah.
- Peka, seorang guru harus peka atau sensitif terhadap penampilan para siswanya.
- Tekun, pekerjaan seorang guru membutuhkan ketekunan, baik didalam memrsiapkam, melaksankan, menilai maupun membina siswa sebagai generasi penerus bagi kehidupan yang akan datang,
- Melihat kedepan, tugas guru adalah membina siswa sebagai generasi penerus bagi kehidupan yang akan dating.
- Menerima diri, seorang guru selain bersikap realistis, ia juga harus mampu menerima keadaan dan kondisi dirinya ( sukmandinata, 2004 : 256-258 ).
Dalam undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
seorang guru tidak hanya dituntut pengajar yang bertugas menyampaikan
materi pelajaran tertentu, tetapi juga harus berperan sebagai pendidik.
Dimyati dan mudjiono (2006 : 41 ) mengatakan tugas seorang guru adalah
mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak dapat dilakukan
sembarangan, tetapi harus harus mengunakan teori-teori dan
prinsip-prinsip belajar, prisnsip-prinsip belajar sebagai berikut :
- Perhatian dan motivasi, perhatian dan motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar.
- Keaktifan, anak memupunyai dorongan untuk berbuat sesuatu
- Ketertiban langsung / pengalaman, belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa.
- Pengulangan, melatih daya-daya jiwa dan membentuk respon yang benar dan bentuk kebiasaan-kebiasaan
- Tantangan, dalam belajar siswa tentu memiliki hambatan yaitu mepelajari bahan belajar, maka timbulah motif yang mengatasi hambatan itu dengan belajar.
2. Peserta Didik
Dimyati dan Mudjiono ( 2006 : 22 ) dalam bukunya belajar dan pembelajaran, mendefenisikan peserta didik atau siswa adalah subyek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Sedangkan menurut Aminuddin Rasyad ( 2000 :105 ), peserta didik (siswa) adalah seseorang atau sekelompok orang yang bertindak sebagai pelaku, pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuan.
Dimyati dan Mudjiono ( 2006 : 22 ) dalam bukunya belajar dan pembelajaran, mendefenisikan peserta didik atau siswa adalah subyek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Sedangkan menurut Aminuddin Rasyad ( 2000 :105 ), peserta didik (siswa) adalah seseorang atau sekelompok orang yang bertindak sebagai pelaku, pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuan.
3. Tujuan Pembelajaran
Pada hakekatnya tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti perubahan secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku ( over behavior ) yang dapat diamati melalui alat indra oleh orang lain baik tutur kata, motorik, dan gaya hidup.
Pada hakekatnya tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti perubahan secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku ( over behavior ) yang dapat diamati melalui alat indra oleh orang lain baik tutur kata, motorik, dan gaya hidup.
4. Gaya Hidup
Untuk menjamin efektivitas pengembangan kurikulum dan program pembelajaran, maka kepala sekolah beserta guru-guru lainya untuk menjabarkan isi kurikulum secara lebih rinci dan oprasional kedalam program tahunan, semesteran, dan bulanan. Adapun program mingguan atau program satuan pelajaran wajib di kembangkan guru sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Berikut prinsip-prinsip yang harus diperhatikan :
Untuk menjamin efektivitas pengembangan kurikulum dan program pembelajaran, maka kepala sekolah beserta guru-guru lainya untuk menjabarkan isi kurikulum secara lebih rinci dan oprasional kedalam program tahunan, semesteran, dan bulanan. Adapun program mingguan atau program satuan pelajaran wajib di kembangkan guru sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Berikut prinsip-prinsip yang harus diperhatikan :
- Tujuan yang dikehendaki harus jelas, oprasional mudah terlihat, ketepatan program-program yang dikembangkan untuk mencapai tujuan.
- Program ini harus sederhana atau fleksibel.
- Program-program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan
- Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan jelas pencapaiannya
- Harus ada koordinasi antara kompone pelaksana program disekolah ( Mulyasa, 2006 : 41 ).
5. Metode Mengajar
Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi peribahan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidup.
Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi peribahan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidup.
6. Media
Pengajaran yang baik perlu ditunjang oleh pengunaan media pengajaran. Berkenaan dengan media pengajaran ada yang mengartikan secara sempit, terbatas pada alat bantu pengajaran atau alat peraga. Tapi ada pula yang mengartikan secara luas termasuk juga sumber-sumber belajar selain buku, jurnal, adalah perpustakaan, laboratorium, kebun sekolah, dan sebagainya.
Pengajaran yang baik perlu ditunjang oleh pengunaan media pengajaran. Berkenaan dengan media pengajaran ada yang mengartikan secara sempit, terbatas pada alat bantu pengajaran atau alat peraga. Tapi ada pula yang mengartikan secara luas termasuk juga sumber-sumber belajar selain buku, jurnal, adalah perpustakaan, laboratorium, kebun sekolah, dan sebagainya.
7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sampai bentuk akuntabilitas penyelengaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan ( UU Sisdiknas 2003, pasal 57 ). Sedangkan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk membantu aktivitas, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan ( pasal 58 ).
Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sampai bentuk akuntabilitas penyelengaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan ( UU Sisdiknas 2003, pasal 57 ). Sedangkan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk membantu aktivitas, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan ( pasal 58 ).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar
Pelaksanaan proses belajar mengajar selayaknya berpegang pada apa yang tergantung dalam perencanaan pembelajaran. Selanjutnya diterbitkan oleh Depdiknas ( 2004 : 6 ) tentang factor-faktor yang mempengaruhi PBM tersebut antara lain :
- Factor guru, pada faktor ini yang perlu mendapat perhatian adalah keterampilan mengajar, metode yang tepat dalam mengelola tahapan pembelajaran. Didalam intraksi belajar mengajar guru harus memiliki keterampilan mengajar, mengelola tahapan pembelajaran, memanfaatkan metode, mengunakan media dan mengalokasikan waktu yang untuk mengkomunikasikan tindakan mengajarnya demi tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah.
- Faktor siswa, siswa adalah subyek yang belajar atau yang disebut pembelajar. Pada faktor siswa yang harus diperhatikan adalah karakteristik umum maupun khusus, karateristik umum dari siswa adalah usia yang dikategorikan kedalam
- Usia anak-anak yaitu usia pra sekolah dasar ( 4- 11 tahun);
- Usia sekolah lanjutan pertama ( 12-14 tahun ) atau usia pubertas dari setiap siswa;
- Usia sekolah lanjutan atas ( 15-17 tahun ) atau usia mencari identitas diri. Adapun karakteristik siswa secara khusus dapat dilihat dapat dilihat dari berbagai sudut antara lain dari sudut lain, dari sudut gaya belajar yang mencakup belajar dengan mengunakan visual,, dengan cara mendengar (auditorial) dan dengan cara bergerak atau kinestetik ( Suprayekti, 2004 : 11 ),
- Faktor kurikulum, kurikulum merupakan pedoman bagi guru dan siswa dalam mengkoordinasikan tujuan dan isi pelajaran. Pada faktor ini yang menjadi titik perhatian adalah bagai mana merealialisasikan komponen metode dengan evaluasi,
- Faktor lingkungan, lingkungan didalam intraksi belajar mengajar merupakan konteks terjadinya pengalaman belajar.
Hakekat Proses Belajar Mengajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan , kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara professional.
Setiap kegiatan proses belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis dan bersikenbambungan. Sedangkan anak sebagai subyek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan intraksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada kegiatan belajar, keduanya (guru-murid) saling mempengaruhi dan member masukan. Karna itulah kegiatan belajar mengajar harus merupakan aktivitas yang hidup, sarat nilai dan senantiasa memiliki tujuan.
Rumusan belajar mengajar tradisional selalu menempatkan anak didik sebagai obyek pembelajaran dan guru sebagai subyeknya. Rumusan seperti ini membawa konsekuensi terhadap kurang bermaknanya kedudukan anak dalam proses pembelajaran, sedangkan guru menjadi faktor yang dominan dalam keseluruhan proses belajar mengajar.
Jumat, 05 Mei 2017
Pembuatan Web Sederhana
CARA MEMBUAT WEB DENGAN MICROSOFT FRONT PAGE
1 1. Membuka Web
Agar kita lebih mudah mengatur file-file kita di Frontpage, terlebih dahulu kita membuat satu folder khusus. Frontpage akan menambahkan beberapa informasi yang diperlukan pada folder ini. Pada folder inilah semua file yang kita buat ditempatkan.
Untuk mulai menggunakan Frontpage yang pertama harus kita lakukan
adalah memberitahukan Frontpage untuk membuka folder ini, berikut cara
melakukannya: klik pada menu File > Open Web, arahkanlah ke folder yang telah kita buat sebelumnya, klik tombol OK.
2. Membuat File Baru
Untuk membuat file baru sama seperti pada saat kita akan membuat file pada MS Word, klik pada menu File > New > Page or Web, dan Frontpage akan menampilkan kotak pilihan di sebelah kanan, pilih Blank Page atau kita bisa menggunakan cara yang lebih cepat yaitu dengan mengklik tombol New pada toolbar. Frontpage akan menampilkan layar kosong dan kita bisa mulai mengetik atau membuat artikel.
3. Membuat Hyperlink
Untuk membuat hyperlink menggunakan Frontpage, caranya adalah :
- Dengan menggunakan kursor, hitamkan pada teks yang ingin dibuat hyperlinknya, lalu klik kanan pada mouse;
- pilih hyperlink;
- Fronpage akan menampilkan kotak dialog;
- isikan kata atau kalimat yang akan dijadikan hyperlink pada kotak Text to Display, kata-kata yang akan dijadikan hyperlink ini bisa bebas semau kita, jadi tidak perlu memakai http://www;
- lalu isikan alamat URL dari blog atau website yang akan dihyperlink bila itu dari web lain, atau alamat URL dari artikel sebelumnya bila ingin menghubungankannya dengan artikel yang pernah kita buat sebelumnya. Klik tombol OK.
4. Menyisipkan Gambar
Untuk menyisipkan gambar di artikel bisa dilakukan dengan cara yaitu :
- klik menu Insert > Picture > From File atau klik tombol Insert Picture From File pada toolbar;
- Frontpage menampilkan kotak Picture untuk memilih gambar yang akan kita disisipkan, klik tombol OK jika sudah memilih. Dengan cara ini kita bisa memperkirakan seperti apa tampilan artikel kita nantinya jika sudah di publish di blog.
Pada saat menyimpan (SAVE) halaman ini, langkah-langkah yang dilakukan seperti berikut:
- Klik pada Change Folder, lalu klik pada folder images, kemudian klik OK.
- Kemudian klik OK lagi pada kotak yang ada.
5. Layout Gambar
Kita juga bisa mengedit atau merubah penempatan dari gambar yang disisipkan pada artikel, berikut cara untuk melakukannya:
- klik pada gambar yang akan dirubah layoutnya;
- klik kanan pada mouse;
- pada Pop Up menu pilih Picture Properties;
- Frontpage menampilkan kotak dialog Picture Properties, ubahlah layout sesuai dengan yang dikehendaki, klik tombol OK jika sudah selesai.
6. Membuat Tabel
Untuk membuat tabel menggunakan Frontpage sama seperti jika kita akan
membuat tabel menggunakan MS Word, berikut cara melakukannya:
- klik menu Table > Insert > Table;
- Fronpage menampilkan kotak dialog Inser Table;
- aturlah jumlah baris (Rows), jumlah kolom (Columns) yang diinginkan, sedangkan pilihan Specify width untuk mengatur lebar tabel. Jika tidak ditentukan maka tabel akan ditempatkan selebar layar. Pilihan Border size untuk mengatur tebal border atau garis pembatas. Pilihan Style untuk memilih dan menggunakan dari Style yang sudah disediakan.
7. Membuat List
Untuk membuat list atau daftar, baik yang berupa nomor (numbering) atau Bullets adalah sebagai berikut :
- klik pada menu Format > Bullets and Numbering, Frontpage menampilkan kotak dialog Bullets and Numbering;
- pilihlah jenis Bullets atau numbering yang diinginkan, klik tombol OK.
9. Memili 8. Memilih Huruf
Kita bisa juga bisa mengatur jenis, ukuran, warna, style dan effect
dari huruf yang akan digunakan. Untuk melakukannya cukup dengan mengklik
pada menu Format > Font, dan Frontpage akan menampilkan kotak
dialog untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan huruf atau
font yang akan digunakan.
Selasa, 18 April 2017
sekretaris
Pengertian Sekretaris Dan Tugasnya Secara Lengkap
A. Penjelasan dan tugas dari sekretaris
Sekretaris adalah dari segi asal katanya, istilah sekretaris asalnya dari kata “secretum” yaitu bahasa latin yang artinya rahasia. Kata “secretum” lalu kemudian berubah menjadi kata “secretarius” yaitu dalam bahasa Perancis, lalu “secretary” dalam bahasa Inggris, lalu akhirnya menjadi kata “secretaries” yaitu dalam bahasa Belanda, dan masuk ke Indonesia yang dikenal dengan istilah “sekretaris” yang berasal dari kata “secretaries”
bahasa Belanda. Sekretaris adalah orang, pegawai ataupun karyawan yang
di berikan tugas dan juga pekerjaan yang berhubungan dengan masalah
rahasia suatu negara atau perusahaan.
Atau dapat di katakan definisi
sekretaris yaitu seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan
pimpinan ataupun suatu perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan
kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang
pemimpin atau kegiatan operasional perusahaan.
Tugas Sekretaris jika dilihat berdasarkan ruang lingkupnya, tugas sekretaris dikelompokkan menjadi delapan diantaranya yaitu:
Tugas rutin yaitu berbagai macam tugas yang dikerjakan setiap hari tanpa perintah. Tugasnya meliputi seperti:
- Membuka surat-surat.
- Menerima dikte pimpinan.
- Menerima tamu.
- Menerima telepon.
- Menyimpan arsip atau surat.
- Menyusun serta membuat jadwal kegiatan pimpinan.
- Dan lain-lain.
Tugas khusus yaitu suatu tugas yang
diperintahkan secara langsung oleh pimpinan kepada sekretaris dengan
penyelesaian tugasnya secara khusus. Tugas ini diberikan sebab adanya
unsur kepercayaan bahwa tugas dari sekretaris mampu menyimpan rahasia
perusahaan. Bisanya tugas ini meliputi seperti:
- Mengkonsep surat-surat perjanjian kerjasama dengan relasi ataupun instansi dari luar.
- Menyusun surat-surat rahasia (confidential).
- Menyusun acara pertemuan bisnis.
- Pembelian kado ataupun cindera mata.
- Dan masih banyak lagi.
Tugas istimewa yaitu suatu tugas yang menyangkut keperluan pimpinan, seperti meliputi:
- Membetulkan letak atau posisi dari alat tulis, dan perlengkapan yang diperlukan pimpinan.
- Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan berbagai informasi kepada relasi.
- Mengingatkan pimpinan membayar iuran maupun asuransi dari suatu badan atau dari suatu instansi.
- Mewakili seseorang saat menerima sumbangan untuk dana ataupun keperluan kegiatan yang lainnya.
- Memeriksa hasil pengumpulan dana ataupun uang muka dari instansi yang diberikan sebagai dana untuk kesejahteraan.
- Menghadiri berbagai rapat dinas, sebagai pendamping pimpinan saat rapat selama mengadakan pertemuan bisnis.
- Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana saja yang perlu diperbaiki dan penambahan peralatan serta sarana kantor.
- Dan lain-lain.
Tugas Sosial diantaranya meliputi:
- Mengurusi rumah tangga kantor atau perusahaan.
- Mengatur berbagai penyelenggaraan resepsi untuk kantor, pimpinan serta pengurusan undangannya.
- Dan yang lainnnya.
Tugas Keuangan yaitu biasanya sekretaris
mengurusi keuangan yang dinamakan dengan petty cash (uang cadangan atau
kas kecil). Tugas keuangan ini diantaranya:
- Mengurusi urusan keuangan pimpinan di Bank, seperti misalnya: penyimpanan uang di Bank, pengambilan uang dari Bank, penarikan cek dll.
- Membayar rekening-rekening, pajak dan sumbangan dana atas nama pimpinan perusahaan.
- Menyimpan berbagai macam catatan pengeluaran sehari-hari untuk pimpinan dan juga penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari.
- Dan sebagainya.
Tugas sekretaris sebagai resepsionis, diantaranya yaitu:
- Menerima dan juga menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat telepon.
- Menerima tamu-tamu yang akan bertemu dengan pimpinan.
- Mencatat berbagai janji untuk pimpinan.
- Menyusun acara kerja pimpinan sehari-hari.
- Dan lain-lain.
Tugas insidental yaitu tugas ini merupakan pekerjaan yang tidak rutin dilakukan oleh sekretaris, diantaranya meliputi:
- Menyiapkan laporan, menyiapkan agenda rapat, menyiapkan pidato/pernyataan pimpinan.
- Membuat ikhtisar dari berbagai berita dan karangan yang termuat dalam surat kabar, brosur, majalah dan berbagai macam media lain, yang ada kaitannya dengan kepentingan kantor atau perusahaan.
- Mengkoreksi berbagai bahan cetakan, misal seperti: undangan, formulir, brosur serta daftar yang di konsep oleh perusahaan.
- Mewakili pimpinan dalam berbagai macam resepsi atau pertemuan.
- Dan masih banyak lagi.
Tugas sekretaris dalam Business Meeting
(pertemuan bisnis), ini terjadi ketika 2 (dua) orang atau lebih saling
menerima serta memberikan yang berupa suatu informasi, menyimak kembali
kemajuan, memecahkan masalah dan menciptakan yang baru. Tugas inilah
yang cukup berat dan sangat melelahkan bagi sekretaris untuk
menorganisir berbagai pertemuan tersebut.
Jumat, 14 April 2017
pengertian otomatisasi perkantoran
Pengertian Otomatisasi Administrasi Perkantoran.
Perkantoran
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan (service) dalam perolehan,
pencatatan, penyimpanan, penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi. Cakupan
aktivitas perkantoran meliputi kegiatan-kegiatan, seperti pencatatan,
pembuatan, dan pengolahan naskah (wordprocessing); penyajian/display,
pengelompokan/sortir, dan kalkulasi data (spreadsheet); pengolahan database,
melakukan perjanjian, pertemuan, dan penjadwalan (appointment) presentasi;
konrespondensi,dokumentasi dan sebagainya.
Dengan demikian,
otomatisasi perkantoran berarti pengalihan fungsi manual peralatan kantor yang
banyak menggunakan tenaga manusia kepada
fungsi-fungsi otomatisasi dengan menggunakan peralatan mekanis, khususnya computer.
Era otomatisasi perkantoran dimulai bersamaan dengan berkembangnya teknologi
informasi, penggunaan perangkat computer untuk keperluan perkantoran.
Otomatisasi
perkantoran sering juga diistilahkan dengan kegiatan perkantoran elekronis (electronicofficele-office).
perkantoran eleltronis adalah aplikasi perkantoran yang mengganti proses
administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronis dengan memanfaatkan
fasilitas jaringan lokan (LAN). Istilah ini yang dipergunakan dalam keputusan
menteri pendayagunaan aparatur Negara nomor 12/KEP/M.Pan/1/2003 tentang pedoman
umum perkantoran elektronis lingkup intranet di lingkungan instansi pemerintah.
Otomatisasi
kantor merupakan sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui
perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktivitas
pekerjaan.
Asal mula
otomatisasi kantor di awal 1960-an, ketika IBM menciptakan istilah
wordprocessing untuk menjelaskan kegiatan divisi mesin tik listriknya. Bukti
nyata, pada tahun 1964, IBM memasarkan mesin yang disebut Magnetic
Tape/SelectricTypewriter (MT/ST), yaitu mesin keeik yang dapat mengetik kata-kata
yang telah direkan dalam pita magnetic secara otomatis.
macam macam mesin kantor
Aneka Mesin Kantor yang Sering Digunakan serta penjelasannya
Dalam kegiatan perkantoran, ada yang disebut sebagai sarana kantor. Sarana
kantor inilah yang berperan dalam melancarkan serta melaksanakan aneka pekerjaan
dalam kantor. Sarana kantor ini dapat berupa alat tulis, serta mesin kantor dan
lain sebagainya.
Dalam mesin kantor, terdapat berbagai macamnya yang dapat digunakan.
Berikut ini adalah contoh macam – macam mesin kantor beserta penjelasan
penggunaan dan kegunaan mesin kantor tersebut.
1. Mesin fotocopy
Mesin fotocopy adalah salah satu mesin kantor yang
berperan sebagai mesin penggandaan. Mesin ini merupakan suatu alat penggandaan
yang cukup praktis untuk digunakan.
Mesin pengganda jenis ini dapat siap digunakan setiap
saat ketika diperlukan untuk menggandakan dokumen. Selain itu, dokumen atau
warkat juga dapat dengan mudah digandakan dalam jumlah yang diinginkan dalam
waktu yang relatif singkat sesuai kebutuhan, dan tanpa merusak bahan aslinya.
2. Mesin diktafon
Mesin diftafon adalah salah satu mesin kantor yang disebut
juga sebagai mesin dikte atau mesin imla. Mesin diktafon digunakan dalam hal
mencatat surat, kata demi kata dari dikte yang dilakukan secara lambat-lambat,
sehingga mesin ini memungkinkan agar kata tersebut dapat dicatat menjadi
tulisan oleh seorang pegawai.
3. Mesin tik
Mesin tik adalah salah satu mesin kantor yang berguna
untuk menuliskan kata atau surat pada lembaran – lembaran dengan jalan di
ketik. Pada kantor - kantor, mesin tik yang dapat digunakan diklasifikasikan
menjadi beberapa jenis, yakni :
a.
Berdasarkan gandaran : mesin tik berdasarkan gandaran
dibedakan jadi dua, yakni mesik tik menggunakan kait (gandaran) dan mesin tik tidak
menggunakan gandaran.
b.
Berdasarkan pencetak huruf : dibagi dalam tiga kelompok,
yakni mesin tik batang huruf, bola huruf dan roda huruf
c.
Berdasarkan susunan tuts : dibagi jadi dua yakni mesin
tik ideal dan universal
d.
Berdasarkan tenaga penggerak : dibagi dalam dua jenis
yakni mesin tik manual dan mesin tik elektris
e.
Berdasarkan ukuran bodi : dibagi dalam dua jenis yakni mesin
tik ukuran standart, semi standart dan portabel
f.
Berdasarkan ukuran huruf : terdapat tiga jenis yaitu
mesin tik pica, elite, micro dan PS (Proportional Spacing)
4. Mesin Komputer
Mesin komputer dapat dikatakan sebagai mesin kantor yang serbaguna.
Mesin komputer bekerja dengan menggunakan tenaga listrik dengan kemampuan
pengeloaan data yang luas dan beragam. Selain itu, selain bisa mengolah data mesin
komputer juga dapat digunakan dalam menyimpan data dengan kapasitas yang sangat
besar.
5. Mesin stensil
Mesin stensil termasuk salah satu mesin pengganda dokumen
yang masih banyak digunakan di kantor – kantor hingga kini. Berdasarkan cara
kerja mesin stensil, terdapat dua penggolongan yakni mesin stensil manual dan
mesin stensil listrik.
6. Mesin scanner
Mesin scanner juga termasuk sejenis mesin pengganda yang
dapat menyalin ulang kembali berbagai proses, kondisi atau keadaan fisik suatu
lembaran atau kertas melalui pembuatan master sheet dengan cara merekam.
Mesin scanner bekerja seperti mesin fotocopy yang dapat
menyalin suatu dokumen. Bedanya, pada hasil copy dari mesin scanner, bukan berada
di bawah melainkan disamping dokumen aslinya.
7. Mesin spirit duplicator
Mesin spirit duplicator adalah jenis mesin kantor yang
merupakan salah satu alat pengganda yang digunakan untuk memperbanyak warkat
dalam jumlah yang besar sesuai kebutuhan. Untuk memperbanyak warkat, mesin
spirit duplicator menggunkan master copy (lembaran induk) yang di belakangnya diberi
lembaran karbon khusus.
8. Mesin faksimile
Mesin faksimile disebut juga sebagai mesin telecopier
yang dapat bekerja untuk memindahkan data dari satu komputer dan langsung
mencetaknya di berbagai tempat baik dekat atau jauh, bahkan sampai ke lintas negara.
Mesin faksimile disebut juga sebagai copying machine
karena mampu mengirim informasi atau dokumen di berbagai tempat dalam waktu
relatif singkat.
9. Mesin offset
Mesin offset adalah jenis mesin cetak yang menggunakan
master yang disebut sebagai plate, dimana terjadi proses pemindahan huruf ke
blanket. Dilihat dari bentuk dan kemampuannya, mesin offset dibedakan ke dalam
3 macam yaitu mesin offset kecil, sedang dan besar.
10. Mesin teleks
Mesin teleks adalah salah satu mesin atau alat kantor
yang berguna sebagai pengirim berita jarak jauh atau mesin pengirim berita yang
berguna untuk menyampaikan berita-berita dari satu tempat ke tempat lain, baik
dalam negeri mau pun sampai di luar negeri.
Langganan:
Komentar (Atom)

